Biografi
Karl Heinrich Marx lahir di Trier Jerman pada tanggal 5 Mei 1818 dalam lingkungan keluarga Yahudi progresif di Prusia, (sekarang Jerman). Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi (meskipun cenderung seorang deis) yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia (Protestan aliran Lutheran) yang relatif liberal, untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel (Samuel) seperti juga leluhurnya adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa kecil Karl.
Karl Marx terkenal karena analisisnya di bidang sejarah yang dikemukakannya dalam kalimat pembuka pada bukunya yang berjudul Communist Manifesto yang diterbitkan pada tahun 1848. Dalam buku tersebut Karl Marx mengutarakan bahwa sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas. Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme (masyarakat tanpa kelas) setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat (kaum paling bawah di negara Romawi).
Karl Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme. Karl Marx merupakan kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisisnya tentang kapitalisme membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk berkembangnya komunisme. Di lain pihak, ia menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas pekerja (buruh) internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan kita ini yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini akan menciptakan hasil yaitu sistem yang baru”.
Dalam hidupnya, Karl Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti. Ide-idenya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan sejarah kaum buruh segera setelah ia meninggal. Namun, masih ada bagian kecil dari dunia ini yang belum mengenal ide Marxis ini hingga abad ke-20. Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya yang ditulis penulis biografi Francis Wheen yang berjudul Marx : Das Kapital pada tahun 2006, mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
Pendidikan
Karl Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835 pada usianya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich Wilhelms Universitat di Berlin. Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesisnya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun ia harus menyerahkan disertasinya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa statusnya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan yang buruk di Berlin.
Marx dan Pemuda Hegelian
Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka (yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri) menggunakan metode dialektika Hegel yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama yang mapan pada saat itu.
Karya-karya Marx
Dalam hidupnya Karl Marx telah menghasilkan banyak karya, namun karyanya yang paling dikenal adalah Manifest der Kommunistischen Partei dan Achtzehnte Brumaire. Pandangan Marx tentang perdamaian adalah adanya perjuangan kelas buruh yang sampai pada pengakuan akan perlunya dictator proletariat. Hal ini merupakan upaya untuk merealisasikan masyarakat tanpa kelas. Pola kemasyarakatan ini akan membentuk sistem sosialis dimana setiap orang akan diperlukan kemampuannya dan pada setiap orang akan diberikan sesuai dengan kebutuhannya. Pemikirannya tersebut sangat dipengaruhi oleh pandanganya terhadap kapitalisme, dimana ia menganggap bahwa kapitalisme hanya akan memperbesar kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Dalam pandangannya, masyarakat semacam ini tidak dapat hanya ditunggu, namun harus segera diciptakan. Untuk merealisasikan idenya tersebut, Marx kemudian mendemontrasikan keberadaan kelas-kelas sosial dalam fase sejarah dalam perkembangan akan kepemilikan faktor produksi. Perjuangan kelas yang dilakukan pun ditujukan untuk membentuk kediktatoran proletariat, dimana akhirnya, sebagaimana ide yang digagas Marx, kediktatoran ini adalah sebagai bentuk transisi dari penghilangan semua jenis kelas sosial sehingga tercipta masyarakat tanpa kelas. Seperti yang dicita-citakannya, perdamaian akan terwujud melalui mekanisme perwujudan konsep dan pandangan yang ia gulirkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar